Desa Salagedang, yang terletak di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan lahan pertaniannya yang subur, tetapi juga karena potensi kerajinan batu templek yang menjadi salah satu komoditas unggulan desa ini. Batu templek dari Desa Salagedang telah lama dikenal memiliki kualitas tinggi dan menjadi pilihan utama untuk kebutuhan konstruksi dan dekorasi.
Batu templek adalah salah satu jenis batu alam yang dihasilkan dari kekayaan mineral di wilayah Desa Salagedang. Awalnya, batu ini hanya digunakan untuk kebutuhan lokal seperti pembangunan rumah warga. Namun, seiring waktu, batu templek mulai diminati oleh pasar yang lebih luas karena kekuatan, keindahan, dan kesan alami yang dihadirkannya.
Kerajinan batu templek di Desa Salagedang melibatkan berbagai tahapan, mulai dari penggalian hingga pengolahan. Berikut adalah proses utamanya:
Penggalian: Batu templek diambil dari tambang yang tersebar di beberapa titik di Desa Salagedang. Penggalian dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pemotongan: Batu yang telah digali dipotong menjadi ukuran-ukuran tertentu sesuai permintaan pasar. Proses ini membutuhkan ketelitian tinggi untuk menjaga kualitas dan presisi.
Penghalusan: Setelah dipotong, batu templek dihaluskan untuk menghasilkan permukaan yang rata dan siap digunakan.
Distribusi: Batu templek yang telah siap kemudian didistribusikan ke berbagai daerah, bahkan hingga ke luar wilayah Majalengka.
Batu templek dari Desa Salagedang memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya produk unggulan:
Ketahanan: Batu ini tahan terhadap cuaca ekstrem, sehingga cocok untuk digunakan pada dinding eksterior maupun interior.
Estetika: Tekstur alami dan warna batu templek memberikan kesan elegan dan artistik pada setiap bangunan.
Ketersediaan: Desa Salagedang memiliki cadangan batu templek yang melimpah, menjadikannya pemasok yang handal.
Kerajinan batu templek telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Desa Salagedang. Banyak warga yang terlibat dalam sektor ini, baik sebagai penambang, pengrajin, maupun distributor. Usaha ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga membuka peluang kerja bagi generasi muda.
Meskipun memiliki potensi besar, industri batu templek di Desa Salagedang menghadapi beberapa tantangan, seperti persaingan pasar, fluktuasi harga, dan kebutuhan akan teknologi modern. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak swasta dalam bentuk pelatihan, pemasaran, dan inovasi teknologi.
Ahmad Ucin, Kepala Desa Salagedang, mengungkapkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sambil mengoptimalkan potensi batu templek. “Kita perlu menyeimbangkan antara penggalian sumber daya alam dan upaya pelestarian lingkungan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan keberlanjutan industri ini untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Kerajinan batu templek Desa Salagedang merupakan contoh nyata bagaimana kekayaan alam dapat diolah menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan yang memadai, potensi ini dapat terus berkembang dan membawa nama Desa Salagedang dikenal lebih luas sebagai penghasil batu templek berkualitas tinggi.